Senin, 21 Februari 2011

MAKANYA JANGAN SUKA NGINTIP

Ngintip kadang-kadang menyenangkan tapi bisa juga mendatangkan malapetaka, seperti yang dialami oleh Raja Daud yang ngetop itu. Ketika itu biasanya Daud harus pergi berperang, tapi entah kenapa dia malah molor di istana, saking keenakan molor, dia baru bangun di sore hari dan dia jalan-jalan di loteng istana, eh ada pemandangan yang bagus di bawah, iseng-iseng dia tanya sama pembantunya,siapa sih tuh cewe yang lagi mandi, kata pembantunya, itu bininya Uria, namanya Batyebah. Dah tau bini orang diembat juga, dasar Daud. Maka hamil dah tuh cewe, Daud dikasih tau, bukannya tobat, eh malah ngerencanain hal yang jahat, yang ngga pantas dilakukan oleh seorang raja yang terkenal setia sama TUHAN. Daud ingin menyembunyikan dosanya dengan memangil pulang si Uria, dasar uria prajurit setia, dia ngga bisa dikibulin oleh Daud tapi dia harus bayar kesetiaannya dengan nyawanya.Daud membunuh Uria pakai tangan musuhnya yang seharusnya ditumpas II Sam 11 :1-27. Itulah akibat ngintip orang mandi, dosa sekali pasti disusul dengan dosa-dosa yang lain. Dosa ngga pandang bulu, walaupun Daud terkenal kesetiaannya kepada TUHAN, diapun bisa melakukan dosa bahkan dosa yang ngga disangka-sangka yang biasa dilakukan oleh orang-orang yang tidak mengenal Allah. Makanya, jangan suka malas, apalagi santai-santai diwaktu harus kerja, maka iblis akan menjadi temen luh sama seperti Daud jatuh dalam dosa. Sukur kepada TUHAN yang telah menuliskan cerita ini di Alkitab sehingga kita bisa waspada agar jangan jatuh seperti Daud.MAKANYA JANGAN SUKA NGINTIP.

Jumat, 04 Februari 2011

YUSUF JUGA MANUSIA

Kalau kita membaca cerita tentang kehidupan Yusuf di Kejadian 37:1-36;39:1-45:28 hampir tidak ditemukan Yusuf berbuat yang jahat atau mengeluh dengan keadaannya, walaupun selalu mendapat keistimewaan dari bokapnya tapi juga selalu dia mendapatkan kesulitan dari saudara-saudaranya. Yusuf selalu setia kepada Tuhan dimanapun dia berada terutama di negeri orang, dia selalu menunjukan kesetiaannya kepada Tuhan. Tetapi ada satu peristiwa, dimana Yusuf betul-betul kelihatan manusianya sama seperti kita ketika bertubi-tubi mendapatkan masalah. Mau tau ceritanya, ini dia, ketika itu Yusuf ada di dalam penjara dan mendapatkan dua orang pegawai istana yang masuk dalam penjara, yaitu Juru Minuman dan Juru Roti Raja Mesir. Kejadian 40:1-23. Mereka ngimpi di dalam penjara dan menceritakan isi mimpinya kepada Yusuf dan Yusuf mengartikan mimpi itu, Juru Minum akan kembali kepada pekerjaannya sedang Juru Roti akan dihukum Mati. Ini yang menunjukan sisi lain dari Yusuf, pada ay 14 Yusuf berpesan kepada Juru Minum,"Tetapi ingatlah kepadaku, apabila keadaanmu telah baik nanti, tunjukanlah terima kasihmu kepadaku dengan menceritakan hal ihwalku kepada Firaun dan tolonglah keluarkan aku dari rumah ini, ay 15 sebab aku dicuri diculik begitu saja dari negeri orang Ibrani dan di sini pun aku tidak pernah melakukan apa-apa yang menyebabkan aku layak dimasukan kedalam liang tutupan ini." Kalo kita perhatikan kalimat ini, maka keliatan bagaimana Yusuf sangat berharap kepada manusia yang selama ini kita tau bahwa dia selalu mengandalkan Tuhan, tetapi itulah Yusuf, dia juga manusia sama seperti kita, ketika mendapat masalah yang datang bertubi-tubi dan merasa sudah selalu setia kepada Tuhan tapi susah terus, wajarlah kalo dia mulai bersandar kepada manusia. Biasanya kita selalu coba-coba cari jalan keluar sendiri untuk lepas dari masalah sama seperti Yusuf yang minta tolong dengan sangat kepada Juru Minum Raja Firaun tapi ternyata Juru Minum itu lupa sama Yusuf. Untung dia lupa saat itu sama Yusuf kalo inget pasti ceritanya akan berbeda. Yusuf mungkin kecewa kepada Juru Minum itu, tapi dia ngga tau bahwa Tuhan punya rencana yang jauh lebih baik dari sekedar lepas daripenjara aja. pelajaran apa yang bisa kita ambil dari keadaan Yusuf ini. Ketika masalah datang pada kita dengan bertubi-tubi, jangan kita sekali-kali berharap kepada manusia, dijamin pasti kecewa 100 %. BERSANDARLAH KEPADA TUHAN karena DIA punya rencana yang jauh lebih baik dari yang kita kira.