Sabtu, 15 Februari 2020


KHAREDOK (KHUSUS RENUNGAN DOKTRIN )
KEJADIAN 6:22
Lalu Nuh melakukan semuanya itu;TEPAT seperti yang diperintahkan Allah kepadanya, demikianlah dilakukannya.
Begitu banyak apa yang harus Nuh kerjakan berhubungan dengan proyek Tuhan untuk memusnahkan bumi dengan segala isinya. Pekerjaan pertama dan mustahil adalah membuat bahterah atau perahu yang guedeee buanget. Dengan perlatan yang suangat sederhana pada waktu itu. Semua bahan serba kayu, belum ada gergaji mesin, mesin serut apa lagi paku. Bisa dibayangkan betapa sulitnya untuk mengerjakan keinginan Tuhan yang sangat mustahil ini. Kemungkinan besar juga yang mengerjakan hanya keluarga Nuh yang berjumlah 8 orang. Proyek besar hanya dikerjakan dengan seminim orang. Nuh hanya mendapat informasi bahwa Tuhan akan memusnahkan Bumi dengan segala isi nya dengan air bah yang belum pernah Nuh melihatnya. Potensi untuk membangkang oleh Nuh atas perintah Tuhan ini sangat masuk akal.
Tetapi ternyata Nuh justru tidak banyak membantah dan terlalu banyak bertanya tetapi sebaliknya Nuh justru mengerjakan semua apa yang Tuhan perintahkan itu TEPAT seperti yang diperintahkan Tuhan.
Tuhan tidak membutuhkan orang yang terlalu banyak mengeluh, terlalu banyak bertanya-tanya, terlalu banyak komplen bahkan terlalu banyak kuatir. Dia hanya butuh dengan orang yang TAAT kepada perintahnya.dah gitu Ajah.
BERSAMBUNG
(Bengkel Mobil Restu Mahkota Karya Kebon Jeruk Jakarta Barat )


KHAREDOK ( KHUSUS RENUNGAN DOKTRIN )
KEJADIAN 6:1-8
Sebelumnya saya minta maaf karena lama baru keluar lagi KHAREDOK ini.saya sangat MENYESAL sudah lalai dalam membuat ini.
Dalam perikop ini dikatakan bahwa Tuhan Menyesal telah menjadi manusia ay 6 dan 7. Kalau kita melihat sebenarnya Tuhan itu maha tau dan pasti Dia tau kalau manusia itu bakalan bejat moralnya tapi kok Dia membiarkan itu terjadi, apakah Dia tidak sanggup mencegahnya? Atau membuat manusia itu taat kepadaNya? Pasti bisa karena Dia sang pencipta termasuk yang menciptakan manusia juga. Tapi mengapa Tuhan menyesal, seolah-olah Dia ngga tau apa yang bakalan terjadi pada manusia yang Dia ciptakan.
Sebenarnya mudah sekali mengetahuinya kalo kita yakin bahwa manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah, yaitu bahwa manusia memiliki sifat-sifat Allah. Manusia memiliki Pikiran, perasaan dan kemauan yang sama Allah miliki juga.
Jadi kata Menyesal yang terdapat di perikop ini adalah membuktikan perasaan Tuhan ketika melihat manusia yang diciptakanNya itu bejat moralnya. Bukan soal Tuhan tau atau ngga tau apa yang akan terjadi. Tuhan tetap tidak berubah bahwa Dia maha tau. Tetapi Dia ingin mengungkapkan perasaanNya kepada kita bagaimana kecewanya melihat manusia itu yang bejat moralnya.
Jadi janganlah kita membuat Tuhan juga kecewa dengan kita ketika kita melanggar firmanNya. Taatilah FirmanNya.

BERSAMBUNG